Metronidazol

Metronidazol

Metronidazole di Indonesia merupakan obat antiprotozoal dan antimikroba. Komponen aktifnya berinteraksi dengan DNA sel mikroorganisme, menghambat sintesis asam nukleatnya, yang menyebabkan kematian bakteri.

Metronidazole adalah antibiotik yang efektif melawan bakteri anaerob dan beberapa parasit. Ini sebagian besar diresepkan dalam kasus amoebiasis, trikomoniasis, giardiasis, infeksi intra-abdomen (peritonitis, abses), infeksi anaerob pada tulang dan persendian, kulit dan jaringan lunak, organ genital wanita (endometritis, abses tubo-ovarium), pusat sistem saraf (meningitis, abses otak), saluran pernapasan bagian bawah (pneumonia, empiema, abses paru), endokarditis, kolitis pseudomembran, pemberantasan Helicobacter pylori, alkoholisme kronis, pencegahan infeksi anaerob pasca operasi. Untuk penggunaan luar dan lokal: merah muda dan acne vulgaris, vaginosis bakterial, luka yang tidak sembuh-sembuh, ulkus trofik.

Dikombinasikan dengan obat Amoxicillin, antibiotik ini aktif melawan Helicobacter pylori, karena Amoxicillin menghambat perkembangan resistensi Metronidazole di Indonesia.

Di hadapan flora campuran (aerob dan anaerob), Metronidazole bekerja secara sinergis dengan pengobatan antibiotik, yang efektif melawan aerob konvensional. Obat tersebut mampu meningkatkan sensitivitas tumor terhadap radiasi.

Metronidazole hampir sepenuhnya terserap saat dikonsumsi secara oral. Asupan makanan tidak mempengaruhi penyerapan obat ini. Metronidazole dengan cepat menembus ke dalam jaringan (paru-paru, ginjal, hati, kulit, empedu, cairan serebrospinal, air liur, cairan mani, cairan vagina), ASI dan melewati penghalang plasenta.

Dosis

Sebelum minum obat ini, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda. Metode aplikasi dan rejimen dosis obat tertentu bergantung pada bentuk pelepasannya dan beberapa faktor lainnya. Dosis optimal hanya ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan. Petunjuk penggunaan obat harus benar-benar diperhatikan sesuai dengan indikasi tertentu.

Dosis obat ditetapkan secara individual untuk setiap pasien dan bergantung pada indikasi, situasi klinis, dan usia pasien. Biasanya, dosis tunggal untuk pasien dewasa adalah 250-750 mg per hari; untuk anak usia 6 – 15 tahun dosis tunggal adalah 250 mg.

Kontraindikasi

Mengonsumsi obat Metronidazole dikontraindikasikan dalam beberapa kasus. Kontraindikasi meliputi kondisi berikut: hipersensitivitas (termasuk turunan nitroimidazole), kehamilan, menyusui (harus dihentikan selama masa pengobatan), tidak boleh digunakan untuk pengobatan anak-anak (kecuali kasus amoebiasis).

Mengonsumsi Metronidazole tidak dianjurkan jika pasien menderita penyakit hati (efek kumulatif mungkin terjadi), masalah ginjal, dan kondisi sistem saraf pusat.

Efek Samping

Seperti kebanyakan obat-obatan, obat Metronidazole dapat menyebabkan terjadinya beberapa reaksi samping. Di antara kemungkinan efek samping yang umum adalah mual, muntah, sakit perut, diare, rasa logam yang tidak enak di mulut, sakit kepala, pusing, sinkop, ataksia, gangguan kesadaran, kejang, neutropenia (leukopenia), ruam eritematosa, kulit gatal, warna urin gelap, reaksi alergi. Untuk mengurangi atau menghilangkan kemungkinan reaksi yang tidak diinginkan, Anda harus mendiskusikan dosis yang tepat dengan dokter Anda dan mengonsumsi Metronidazole dalam interval waktu yang sama, dengan tetap mengikuti anjuran.

Dari sisi sistem saraf, efek samping berikut dapat terjadi: neuropati sensorik perifer; sakit kepala, kejang, pusing. Dari sistem pencernaan, obat bisa menyebabkan nyeri epigastrium, mual, muntah, diare; radang mukosa mulut (stomatitis), gangguan pengecapan (rasa "logam" di mulut), kehilangan nafsu makan, anoreksia, sembelit, kekeringan pada mukosa mulut; perubahan warna lidah / lidah "dilapisi" (karena pertumbuhan mikroflora jamur yang berlebihan); pankreatitis (kasus reversibel).

Reaksi merugikan dari sistem kekebalan dapat berupa: angioedema, dan syok anafilaktik. Kemungkinan efek samping dari sisi mental: gangguan psikotik, termasuk kebingungan, halusinasi; depresi, susah tidur, lekas marah, hipereksitabilitas.

Daftar kemungkinan reaksi samping dan kontraindikasi dalam artikel ini tidak lengkap, jadi Anda bisa mendapatkan informasi lengkap tentang obat dari dokter Anda. Minum obat dengan ketat mengikuti instruksi dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat yang diresepkan. Jika setelah minum obat Anda mulai mengalami gejala yang mengganggu, maka Anda harus menghubungi dokter Anda.

Kehamilan dan Menyusui

Mengonsumsi obat Metronidazole selama kehamilan dan menyusui merupakan kontraindikasi. Jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, maka Anda harus memberi tahu dokter terlebih dahulu agar dokter meresepkan obat lain yang aman untuk kesehatan Anda dan bayi Anda.

Perbandingan