Levaquin

Levaquin

Levaquin

  • Jenis: Kuinolon
  • Pabrikan: Johnson & Johnson
  • Zat:
  • Dosis: 250mg, 500mg, 750mg
  • Harga rata-rata:

Obat Levaquin termasuk dalam kelas antibiotik fluoroquinolones, terkadang hanya dikenal sebagai "quinolones". Biasanya Levaquin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada ginjal, kandung kemih, prostat, sinus dan kulit. Terkadang juga digunakan untuk mengobati bronkitis dan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Itu juga digunakan untuk pengobatan orang yang telah terkena antraks atau wabah.

Levaquin diresepkan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 1 tahun ke atas untuk penyakit dan kondisi berikut: infeksi pada aparatus aksesori mata dan segmen anterior mata yang disebabkan oleh flora yang sensitif terhadap levofloxacin (pengobatan); komplikasi setelah operasi bedah mata dan laser (pencegahan).

Diambil untuk mengobati infeksi bakteri yang sensitif terhadap levofloxacin pada orang dewasa: sinusitis akut; eksaserbasi bronkitis kronis; pneumonia yang didapat masyarakat; infeksi saluran kemih tanpa komplikasi; infeksi saluran kemih yang rumit (termasuk pielonefritis akut); prostatitis bakteri kronis; infeksi pada kulit dan jaringan lunak; septikemia / bakteremia terkait dengan indikasi di atas; infeksi perut; pengobatan kompleks bentuk tuberkulosis yang resistan terhadap obat.

Aplikasi dan Dosis

Obat ini harus diminum pada waktu yang sama setiap hari sesuai dengan resep dokter. Dianjurkan juga untuk minum banyak air saat mengonsumsi Levaquin di Indonesia. Obat harus diminum satu jam sebelum atau dua jam setelah konsumsi makanan.

Obat diminum secara oral, 1 atau 2 kali sehari. Jangan mengunyah tablet. Minumlah obat dengan jumlah cairan yang cukup (0,5 hingga 1 gelas), dapat diminum sebelum atau di antara waktu makan. Dosis obat harus ditentukan oleh dokter sesuai dengan sifat dan tingkat keparahan infeksi, serta kepekaan patogen yang diduga.

Untuk pasien dengan fungsi ginjal normal atau sedang berkurang, dosis berikut biasanya dianjurkan: untuk mengobati sinusitis: 500 mg sekali sehari selama 10-14 hari; eksaserbasi bronkitis kronis: 250 atau 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari; pneumonia yang didapat masyarakat: 500 mg 1-2 kali sehari selama 7-14 hari; infeksi saluran kemih tanpa komplikasi: 250 mg sekali sehari selama 3 hari; prostatitis bakteri kronis: 500 mg sekali sehari selama 28 hari; infeksi saluran kemih yang rumit, termasuk pielonefritis: 250 mg sekali sehari selama 7-10 hari; infeksi pada kulit dan jaringan lunak: 250 mg sekali sehari atau 500 mg 1-2 kali sehari selama 7-14 hari; septikemia / bakteremia: 500 mg 1-2 kali sehari selama 10-14 hari; infeksi intra-abdomen: 500 mg sekali sehari selama 7-14 hari (dikombinasikan dengan obat antibakteri yang bekerja pada flora anaerob, setelah pemberian intravena untuk melanjutkan terapi).

Pasien lanjut usia tidak perlu mengubah rejimen dosis. Seperti halnya penggunaan obat antimikroba lainnya, disarankan untuk melanjutkan pengobatan dengan Levaquin setidaknya selama 48–78 jam setelah normalisasi suhu tubuh atau setelah penghancuran patogen yang andal.

Jika Anda melewatkan minum obat, maka Anda perlu minum pil sesegera mungkin, sampai waktu asupan berikutnya tiba. Kemudian lanjutkan mengonsumsi Levaquin sesuai dengan rencana yang biasa.

Kontraindikasi Levaquin

Obat dikontraindikasikan jika pasien menderita kondisi berikut: myasthenia gravis, gangguan irama jantung, masalah sendi, penyakit ginjal atau hati, kejang atau epilepsi, riwayat cedera kepala atau tumor otak, diabetes, kelemahan atau masalah otot pernapasan, kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia), dan lainnya.

Anda tidak boleh mengonsumsi obat Levaquin di Indonesia jika Anda alergi terhadap antibiotik lain dari kelas yang sama. Sebelum minum obat, Anda harus memberi tahu dokter Anda tentang semua obat dan bahan tambahan makanan yang harus Anda minum. Jelaskan kepada dokter semua gejala yang Anda alami dan ceritakan tentang penyakit yang Anda alami saat ini baru-baru ini.

Efek Samping

Beberapa efek samping Levaquin yang mungkin Anda hadapi antara lain: diare ringan, sembelit, muntah, sakit kepala ringan atau pusing, masalah tidur (insomnia), gatal atau keputihan pada vagina.

Dari sisi sistem saraf, efek samping berikut dapat terjadi: jarang - mengantuk, tremor; jarang - kejang. Dari sisi organ penglihatan beberapa pasien mungkin mengalami kaburnya gambaran yang terlihat, namun sangat jarang diamati. Pada bagian organ pendengaran dapat terjadi telinga berdenging dan gangguan pendengaran, yang merupakan efek samping yang jarang terjadi.

Pada sisi sistem pernapasan mungkin terdapat reaksi samping berikut: sesak napas, bronkospasme, dan pneumonitis alergi. Di sisi kulit dan jaringan subkutan, dalam beberapa kasus, mungkin ada ruam dan gatal. Reaksi dari kulit dan selaput lendir terkadang dapat berkembang bahkan setelah meminum dosis pertama obat.

Jika Anda mengalami perubahan mendadak atau kondisi tidak terduga terkait kesehatan Anda, maka Anda harus segera menghubungi dokter.

Perbandingan