Klindamisin

Klindamisin

Antibiotik semisintetik golongan lincosamides Clindamycin di Indonesia digunakan untuk mengobati infeksi jenis bakteri yang disebabkan oleh organisme yang rentan: infeksi saluran pernapasan atas (termasuk faringitis, tonsilitis, sinusitis, otitis media), infeksi pernapasan (bronkitis, pneumonia, termasuk aspirasi, abses paru, empiema, alveolitis fibrosa), infeksi tulang dan sendi (osteomielitis, artritis septik), infeksi kulit dan jaringan lunak (termasuk jerawat, bisul, selulitis, impetigo, luka yang terinfeksi, abses, erisipelas), septikemia ( terutama anaerobik), infeksi panggul dan infeksi intra-abdomen (termasuk peritonitis, abses rongga perut, dll.

Disarankan untuk tidak mengonsumsi Klindamisin saat mengonsumsi produk susu untuk memastikan pencernaan yang baik. Pastikan untuk minum banyak air pada saat perawatan, hal itu akan membantu memurnikan organisme dan pulih lebih cepat.

Klindamisin memiliki spektrum aksi yang luas, karena merupakan obat bakteriostatik. Ini mengikat subunit ribosom 50S dan menghambat sintesis protein dalam mikroorganisme. Obat dengan cepat dan sepenuhnya diserap di saluran pencernaan, dan asupan makanan secara bersamaan memperlambat penyerapan tanpa mengubah konsentrasi obat dalam plasma. Klindamisin dengan mudah menembus cairan dan jaringan biologis.

Kontraindikasi

Mengonsumsi obat ini dilarang untuk orang yang mengalami hal berikut: hipersensitivitas (terutama terhadap linkomisin), kasus enteritis regional sebelumnya, kolitis ulserativa, atau kolitis terkait antibiotik. Obat ini tidak boleh digunakan pada kasus miastenia gravis, penyakit hati dan/atau ginjal yang parah. Seharusnya tidak digunakan di antara bayi (hingga usia 1 bulan).

Komponen aktif obat ini dapat menembus ke dalam ASI. Jadi, Klindamisin harus diminum dengan hati-hati selama menyusui karena berpotensi menimbulkan risiko pada bayi. Mengambil Klindamisin selama kehamilan merupakan kontraindikasi.

Pasien dengan gangguan hati berat harus menggunakan Klindamisin dengan sangat hati-hati. Klindamisin harus dikonsumsi dengan hati-hati pada pasien lanjut usia.

Efek Samping

Seperti banyak obat lain, obat Klindamisin dapat menyebabkan beberapa reaksi samping. Pasien yang memakai Clindamycin, paling sering mengaku mengalami hipotensi, sakit perut, kolitis pseudomembran, esofagitis, mual, muntah, diare, gondok, sakit kuning, kelainan fungsi hati, rasa tidak enak atau rasa logam di mulut, dan ruam umum dari ringan sampai sedang. kerasnya. Paling sering efek yang tidak diinginkan hilang segera setelah perawatan.

Jika setelah mengkonsumsi Clindamycin di Indonesia Anda mendapatkan gejala negatif yang mengganggu Anda, maka Anda harus menghubungi dokter Anda dan menceritakan gejala yang Anda alami. Jika Anda mengalami masalah pernapasan, suhu tinggi, atau kemerahan pada kulit, Anda harus segera mencari bantuan medis.

Regimen Aplikasi dan Dosis

Obat diminum secara oral. Dosis yang tepat hanya dapat ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan Anda, karena ada beberapa faktor yang memengaruhi dosis individu. Umumnya, orang dewasa dan anak-anak di atas 15 tahun (berat rata-rata anak adalah 50 kg) dengan penyakit dengan tingkat keparahan sedang diresepkan 1 kapsul (150 mg) 4 kali sehari (setiap 6 jam). Dalam kasus infeksi parah, dosis tunggal dapat ditingkatkan menjadi 2-3 kapsul (300-450 mg) per hari untuk dewasa dan anak di atas 15 tahun.

Anak-anak di atas 3 tahun biasanya mengonsumsi 15-25 mg / kg per hari, dan dosis harian harus dibagi menjadi 3-4 dosis yang sama yang diminum selama sehari. Dalam kasus infeksi berat, dosis harian dapat ditingkatkan menjadi 25-40 mg/kg berat badan, dibagi menjadi 3-4 asupan yang identik.

Pasien dengan insufisiensi hati atau ginjal berat tidak perlu menyesuaikan rejimen dosis jika obat diresepkan dengan interval minimal 8 jam.

Jika Anda harus meminum obat secara intravena, maka obat tersebut diencerkan hingga konsentrasi tidak melebihi 6 mg/ml; larutan encer disuntikkan secara intravena selama 10-60 menit. Tidak disarankan untuk menyuntikkan obat ke dalam jet.

Informasi Khusus

Saat mengonsumsi Klindamisin dan 2-3 minggu setelah menghentikan rangkaian pengobatan (3-15% kasus), pasien mungkin mengalami kolitis pseudomembran. Mengonsumsi obat ini seringkali bermanifestasi sebagai diare, leukositosis, demam, sakit perut (terkadang disertai keluarnya darah dan lendir bersama feses).

Jika fenomena ini terjadi pada kasus ringan, maka cukup menghentikan pengobatan, berkonsultasi dengan dokter dan mengganti obat dengan obat lain.

Sebelum mengonsumsi obat Clindamycin sebaiknya Anda memberi tahu dokter tentang semua obat dan suplemen makanan yang Anda konsumsi. Selama perawatan dianjurkan untuk berada di bawah kendali dokter konstan.

Saat mengonsumsi obat apa pun, ikuti semua petunjuk dokter. Mempertimbangkan bahwa informasi tentang obat dalam artikel tersebut memiliki tujuan informatif. Anda harus menghubungi dokter Anda dan mendapatkan semua informasi yang diperlukan tentang obat ini.

Perbandingan